Serunya Kunjungan Industri ke PT Ethica Industri Farmasi dan PT Ajinomoto
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Bogor Husada khususnya Program Studi (Prodi) S1 Farmasi dan S1 Gizi melakukan kunjungan industri ke PT ETHICA Industri Farmasi yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat dan PT Ajinomoto berlokasi di Karawang, Jawa Barat pada Kamis, (13/06/2024).

Dalam sambutannya, Ketua STIKes Lussy Citra Resmi, M.Pd menjelaskan Kunjungan industri (KI) ini merupakan salah satu program penerapan kurikulum agar menjadi bekal bagi mahasiswa untuk mempraktekkan apa yang telah dipelajari selama di perkuliahan. Pada kesempatan kali ini mahasiswa didampingi dengan Dosen dan Tendik mengunjungi perusahaan-perusahaan untuk memperkenalkan dunia Usaha dan Industri secara langsung.
“Ketika kalian belajar di kampus hanya sebagian besar hanya teori saja tetapi kalian mendukung wawasan ini ada real dunia industri dunia usaha yang akan kalian hadapi kedepannya” ujarnya.
“Pada kunjungan industri tahun ini kami membawa 45 mahasiswa, dari tingkat II semester IV khusus untuk mahasiswa/i di program studi S1 farmasi dan S1 gizi” tambahnya.
Puluhan mahasiswa STIKes Bogor Husada tiba di pabrik pertama yaitu PT ETHICA Industri Farmasi yang merupakan perusahaan farmasi pertama di Indonesia yang memiliki teknologi steril dengan fasilitas tercanggih dengan luas lebih dari 52.000 m2.
Kedatangan mahasiswa disambut baik oleh SEO, yang mengungkapkan antusiasme ke mahasiswa/i STIKes Bogor Husada dalam mendukung pengalaman pembelajaran mahasiswa.
“Kami senang menyambut kedatangan mahasiswa/i STIKes Bogor Husada, ini merupakan kunjungan pertama bagi kami dikarenakan tahun-tahun sebelumnya kami memang tidak membuka untuk kunjungan dari luar, semoga kunjungan ini dapat mempererat kerja sama antara dunia akademik dan industri” ujar SEO PT. ETHICA dalam sambutannya.

PT. ETHICA Industri Farmasi telah menerapkan sistem produksi yang berkualitas dan memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah sehingga memperoleh sertifikasi GMP. Mulai tahun 1997, selain produk injeksi, PT. ETHICA Industri Farmasi juga memasarkan produk obat oral, dan terus berkembang hingga saat ini.
“Kami akan membawa teman-teman mahasiswa dan bapak/ibu dosen pendamping mengelilingi pabrik, dari bagian produksi sehingga QC. Harapannya teman-teman dapat mengamati seperti apa cara pembuatan ampul produk-produk kami, hingga QC bagian pengecekan dimana disana sangat detail di cek sehingga dapat disebarkan ke mitra kami” tambahnya.
“Semoga setelah berkeliling pabrik dapat dijadikan insight mahasiswa tentang dunia kerja dan budaya kerja” pungkasnya.
Setelah dari PT ETHICA Industri Farmasi mahasiswa STIKes Bogor Husada melanjutkan perjalanan ke pabrik PT Ajinomoto dengan sangat antusias. Setelah tiba di pabrik sama halnya dengan pabrik sebelumnya, kami pun disambut baik oleh karyawan dan staf pabrik Ajinomoto.

Mahasiswa/i serta dosen pendamping mengikuti rangkaian acara yang menarik yang telah disiapkan oleh kru Ajinomoto, mulai dari penjelasan sejarah, berkeliling, hingga diakhiri dengan tes rasa. “Selain Karawang, Ajinomoto juga memiliki pabrik di Mojokerto, Kami memproduksi bumbu masak, varian saus oriental, tepung bumbu, dan yang terakhir terasi”. ujar Noventi kru Ajinomoto Pada produksi produk, pabrik terdiri dari 4 lantai dan memiliki bangunan terpisah yang dihubungi oleh jembatan. Bangunan pabrik dirancang agar hemat energi. Caranya dengan memanfaatkan gaya gravitasi bumi. Lantai atas berfungsi sebagai area penimbangan bahan baku, disusul produksi, dan lantai dasar untuk mengemas produk.

Pada kesempatan kali ini mahasiswa/i diajak tur ke pabrik masako, di pabrik masako terdapat area presentasi yang dilengkapi dengan grafis dan contoh produk hingga banyak juga spot-spot Instagramable untuk berfoto. Pada kesempatan itu kru Ajinomoto menjelaskan bahwa di pabrik Karawang ini hanya menyatukan bahan yang sebelumnya daging dan ayam sudah diproses di Mojokerto hingga menjadi ekstrak. “Dikarenakan setengah jadi, proses produksi menjadi lebih cepat dan dapat diselesaikan dalam 30 menit hingga 1 jam per batch. Sekitar 100 an ton Masako sehari dapat dihasilkan di pabrik Karawang ini” ujarnya Noventi.

Perjalanan mahasiswa/i ditutup dengan memasak sup bakso. Mahasiswa/i diminta membentuk tim dan setiap tim akan mengikuti tes sensori untuk membedakan makanan tanpa MSG dan dengan MSG. Kunjungan industri ini diharapkan dapat membuka lebih banyak wawasan dan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman industri.
Scroll to Top